JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan telah menunjuk Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy yang baru yaitu Adriansyah. Adriansyah, yang sebelumnya telah berasal dari PT Pertamina Hulu Energy (PHE).
"Harapannya dengan pergantian ini, (kerjasama) akan bisa lebih cepat. Seminggu yang lalu penandatanganan akan perjanjian pertamina PLN perusahaan Selandia Baru, untuk mereview seluruh biaya pembangunan geo milik dari pertamina," kata Dahlan kepada wartawan di dalam kantor Pertamina Pusat, Jakarta, pada hari Rabu .
Dahlan telah menjelaskan, dengan Direksi Pertamina Geothermal yang baru ini, biaya untuk pengembangan geotermal sudah bisa dimulai dalam dua bulan untuk ke depan. Guna untuk merampungkan hal ini, direksi dari Pertamina Geothermal dalam dua minggu ke depan akan melakukan sebuah rapat, yang tidak boleh diganggu oleh siapapun.
"Mudah-mudahan di dalam dua bulan dapat diluruskan struktur biaya untuk pengembangan geotermal bisa untuk dimulai, rapat tidak boleh diganggu, dan diselenggarakan di luar kantor, tidak boleh pulang sebelum urusan teknis, legal perjanjian telah selesai dibahas, mungkin dua minggu, jadi seluruhnya urusan teknis," tambahnya.
Selain itu, Mantan dari Dirut PLN itu telah mengungkapkan bahwa dengan sebuah jajaran direksi yang baru dapat mengerjakan pengembangan sumur yang sudah lama tidak dioperasikan lagi, seperti Lahendong V, dan Hulu Beli III dan IV, Karaha, kemudian juga pada Kamojang V.
Meskipun demikian, Dahlan telah menyadari tidak mudah untuk merealisasikannya, karena telah banyak hambatan. "Saya ingin ini untuk terealisir karena sudah tidak dikerjakan, Hambatannya luar biasa banyak sekali, biasanya yang telah menang tender WKP, harus membuat satu sumur dengan investasi sebesar Rp75 miliar yang belum tentu akan menghasilkan sumurnya itu," jelasnya.
Oleh karena itu, Dahlan sendiri telah mengungkapkan tidak mudah menjadi direktur dari Pertamina Geothermal, karena di satu sisi harus terus dapat menyiapkan akan kebutuhan minyak. "Susah memang untuk jadi dirut Pertamina Bagaimana harus membeli minyak terus, kalau enggak ada nanti orang akan marah, enggak ada nanti orang marah," tutupnya.
No comments:
Post a Comment