Thursday, May 1, 2014

Akuisisi BTN Telah Ancam Sektor Properti

Makassar - DPD Real Estate Indonesia (REI) Provinsi Sulawesi Selatan telah menilai sebuah rencana akuisisi dari PT Bank Tabungan Negara (BBTN) oleh PT Bank Mandiri (BMRI) akan dapat berdampak pada kekacauan dari pembangunan infrastruktur di Sulsel, khususnya dari sektor properti.

Ketua dari REI Sulsel, Arief Mone telah mengatakan, jika akusisi BTN telah terlaksana maka akan dapat berdampak buruk pada sebuauh infrastruktur pembangunan, khususnya dari infrastruktur pelayanan masyarakat yang telah berpenghasilan cukup rendah (MBR) di Sulsel.

Akuisisi BTN Telah Ancam Sektor Properti
“Ini akan dapat berdampak lebih buruk bagi pembangunan properti. REI Sulsel dengan cukup tegas telah menolak sebuah rencana akuisisi Bank BTN oleh Bank Mandiri,” kata Arief di kota Makassar, pada hari Sabtu (26/4/2014).

Untuk dapat mengavaluasi sebuah rencana akuisisi tersebut, kata Arief, dalam waktu yang dekat REI Sulsel akan dapat melakukan sebuah pertemuan dengan beberapa asosiasi, yang telah tergabung dalam sebuah pengembangan infrastruktur properti Sulsel.

“Rencana akuisisi ini akan pasti akan dapat berdampak pada sektor properti di Sulsel. Ini akan kami bicarakan dalam sebuah pertemuan nanti,” kata dia.

Menurut dia, sebuah keputusan pemerintah yang mengakuisisi BTN adalah sebuah merupakan langkah yang cukup keliru. Sebab selama ini Bank BTN adalah merupakan satu-satunya perbankan yang telah fokus pada sektor properti, seperti pada menyalurkan sebuah pembiayaan perumahan rakyat bagi masyarakat yang telah berpenghasilan rendah.

“Jika nanti sebuah akuisisi Bank BTN telah terealisasi, akan dapat merubah dan serta mengacaukan sebuah sistem BTN yang selama ini sudah cukup bagus dan serta fokus ke MBR. Untuk itu kita harus menolak dengan tegas kebijakan dari pemerintah ini,” tegas dia.

Bank Mandiri, kata dia, telah memiliki sebuah segmen yang cukup jelas, yakni fokus untuk menggarap korporasi. Mengurus properti tidak sama dengan korporasi.

“Pengalaman tahun lalu, Bank Mandiri diberikan porsi penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bersubsidi lebih besar, namun realisasinya lebih kecil dibandingkan dengan BTN,” terangnya mencontohkan.

No comments:

Post a Comment